Cirebon, Detiktimes.com — Setiap 9 April, dunia memperingati Hari ASMR Internasional. ASMR adalah singkatan dari Autonomous Sensory Meridian Response. Fenomena ini dikenal sebagai sensasi menggelitik dan menenangkan yang dirasakan saat mendengar atau melihat rangsangan tertentu.
ASMR makin populer di era digital, terutama di kalangan muda. Meski belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah, banyak orang merasakan manfaat dari konten ASMR.
Apa Itu ASMR?
ASMR adalah sensasi fisik yang dirasakan di kepala, leher, hingga punggung. Sensasi ini muncul sebagai respons terhadap suara atau gerakan yang menenangkan. Banyak yang menggambarkannya seperti pijatan ringan yang membuat rileks.
Contoh rangsangan ASMR antara lain suara bisikan, ketukan lembut, suara halaman dibalik, mengunyah makanan, gerakan tangan perlahan, hingga wajah dengan ekspresi tenang. Reaksi setiap orang berbeda, tergantung preferensi pribadi.
ASMR dan Budaya Digital
ASMR tumbuh pesat lewat internet. YouTube, TikTok, dan Spotify menjadi tempat berkembangnya para pembuat konten ASMR atau disebut “ASMRtist”. Mereka menciptakan video khusus untuk memicu reaksi ASMR.
Jenis kontennya sangat beragam. Ada bisikan, peran seperti dokter atau petugas kasir, suara mengunyah makanan (mukbang), dan suara ketukan benda. Konten semacam ini diminati jutaan penonton dari seluruh dunia.
Beberapa nama besar dalam dunia ASMR internasional antara lain Gibi ASMR, Tingting ASMR, dan ASMR Glow. Mereka memiliki jutaan pengikut dan konsisten mengunggah konten yang membantu penonton rileks sebelum tidur.
Manfaat ASMR bagi Kesehatan Mental
Banyak orang menggunakan ASMR untuk meredakan stres. Berikut beberapa manfaat yang dirasakan penikmat ASMR:
- Mengurangi stres
Suara lembut dipercaya menurunkan hormon stres (kortisol). - Membantu tidur
Banyak penderita insomnia yang tidur lebih cepat setelah mendengar konten ASMR. - Meningkatkan fokus
Konten ASMR bisa membantu konsentrasi saat belajar atau bekerja.
Meski demikian, penelitian tentang ASMR masih terbatas. Para ilmuwan belum menemukan penjelasan pasti tentang cara kerjanya. Namun, sebuah studi dari University of Sheffield, Inggris, menyebutkan bahwa pendengar ASMR mengalami penurunan detak jantung dan merasa lebih tenang. Efek ini tidak dirasakan oleh semua orang.
Tujuan Peringatan Hari ASMR
Hari ASMR Internasional dibuat untuk mengapresiasi manfaat ASMR. Perayaan ini juga mengajak orang mengenal cara baru dalam menenangkan diri. Tidak ada perayaan besar, tetapi banyak orang ikut serta dengan mengunggah video spesial, berdiskusi di forum daring, atau sekadar menikmati video favorit mereka.
Hari ini menjadi pengingat bahwa ketenangan bisa datang dari hal sederhana. Lewat suara atau gerakan kecil, seseorang bisa merasa lebih nyaman dan damai.
ASMR di Indonesia
Di Indonesia, ASMR juga berkembang. Banyak kreator lokal menciptakan konten ASMR berbahasa Indonesia. Tema yang diangkat pun beragam, mulai dari suara warung, alat dapur tradisional, hingga dialog khas budaya Nusantara.
Ini menunjukkan bahwa ASMR bisa disesuaikan dengan budaya lokal. Meski sederhana, hasilnya tetap memberi efek menenangkan yang sama seperti konten internasional.
Beberapa klinik dan praktisi kesehatan mental juga mulai memanfaatkan ASMR sebagai pelengkap terapi. Meski bukan pengganti pengobatan, ASMR dianggap mampu membantu proses penyembuhan secara emosional.
Penutup
Hari ASMR Internasional mengajak kita menyadari pentingnya waktu untuk diri sendiri. Di tengah kesibukan dan kebisingan hidup, kita butuh ruang untuk tenang. ASMR bisa menjadi jembatan menuju ketenangan itu.
ASMR bukan sekadar hiburan atau tren. Ia hadir sebagai jawaban dari kebutuhan manusia modern akan ketenangan yang mudah dan bisa diakses kapan saja. Hanya dengan mendengarkan suara halus atau melihat gerakan perlahan, kita bisa merasa lebih damai.
Maka tak ada salahnya menjadikan Hari ASMR Internasional sebagai momen untuk lebih mengenal diri, memahami pentingnya relaksasi, dan memberi waktu untuk menenangkan pikiran. Suara lembut yang tampak sepele ternyata bisa menjadi pelukan hangat untuk jiwa yang lelah.
