Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
PariwisataPembangunan

Monumen Reog Ponorogo: Ikon Baru yang Akan Meningkatkan Pariwisata dan Ekonomi

98
×

Monumen Reog Ponorogo: Ikon Baru yang Akan Meningkatkan Pariwisata dan Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Ponorogo adalah sebuah kabupaten yang terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini memiliki luas wilayah sekitar 1.371,78 km² dengan pembagian administratif yang terdiri dari 21 kecamatan, 279 desa, dan kelurahan.

Reog Ponorogo: Warisan Budaya yang Mendunia

Ponorogo dikenal luas sebagai Bumi Reog, karena kabupaten ini merupakan tempat asal seni tradisional Reog Ponorogo. Seni ini telah menjadi bagian dari identitas budaya Ponorogo dan telah dikenal di tingkat nasional maupun internasional. Pada Desember 2024, UNESCO secara resmi mengakui Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), yang semakin mengukuhkan eksistensinya sebagai salah satu aset budaya berharga Indonesia.

Example 300x600

Monumen Reog dan Museum Peradaban: Destinasi Wisata Baru

Sebagai bentuk apresiasi dan upaya melestarikan seni budaya Reog, pemerintah berencana membangun Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Monumen ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata yang meningkatkan sektor ekonomi dan pariwisata daerah.

Lokasi Strategis Monumen Reog

Monumen Reog dibangun di kawasan Pegunungan Kapur, tepatnya di Sampung, Ponorogo. Keunikan dari monumen ini terletak pada ukurannya yang luar biasa besar. Monumen Reog digadang-gadang akan menjadi patung tertinggi di Indonesia, bahkan melebihi tinggi Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berada di Bali. Dengan ketinggian sekitar 126 meter, monumen ini lebih tinggi sekitar 4 hingga 5 meter dibandingkan GWK yang memiliki tinggi 121-122 meter.

Anggaran dan Skema Pembangunan

Pembangunan Monumen Reog ini merupakan sebuah proyek besar yang menelan anggaran sangat besar. Awalnya, anggaran yang dialokasikan diperkirakan sebesar Rp 30 miliar, kemudian meningkat menjadi total Rp 90 miliar. Namun, seiring dengan perkembangan proyek dan berbagai penyesuaian, anggaran yang dibutuhkan diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai Rp 164,7 miliar.

Pembiayaan proyek pembangunan Monumen Reog telah mendapatkan kesepakatan dalam rapat yang melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Keuangan, dan beberapa kementerian terkait lainnya. Untuk memastikan proyek ini dapat terlaksana dengan baik, pemerintah menggunakan skema pembangunan Kolaborasi Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang memungkinkan adanya kerja sama dengan berbagai pihak dalam mendanai dan mengelola proyek tersebut.

Progres Pembangunan dan Target Penyelesaian

Hingga saat ini, progres pembangunan Monumen Reog telah mencapai lebih dari 90% untuk bangunan utama. Dengan target penyelesaian pada tahun ini, monumen ini diharapkan bisa segera diresmikan dan dibuka untuk umum. Setelah selesai, monumen ini bukan hanya akan menjadi ikon baru bagi Ponorogo, tetapi juga akan menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dampak Ekonomi dan Pariwisata bagi Ponorogo

Diharapkan, keberadaan Monumen Reog ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Sektor pariwisata yang berkembang akan mendorong peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta menciptakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu, keberadaan Museum Peradaban juga akan menjadi sarana edukasi dan pelestarian budaya bagi generasi mendatang.

Selain memajukan sektor pariwisata, proyek ini juga diharapkan dapat mengangkat citra Ponorogo sebagai pusat kebudayaan di Jawa Timur. Pemerintah daerah terus berupaya memastikan pembangunan ini berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Simbol Kebanggaan Ponorogo

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Monumen Reog dan Museum Peradaban diharapkan dapat menjadi simbol kebanggaan bagi Ponorogo dan masyarakat Indonesia. Keberadaannya akan menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya dapat terus hidup dan berkembang, seiring dengan kemajuan zaman.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *