Memasuki awal tahun 2025, harga bahan pokok di Jawa Timur mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Beberapa komoditas, seperti cabai rawit merah, gula, minyak goreng, dan bawang merah, tercatat mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Bahkan, harga cabai rawit merah melambung hingga Rp71.659 per kilogram, yang menjadi perhatian utama bagi masyarakat. Sementara itu, sejumlah komoditas lain, seperti beras premium, daging ayam ras, dan telur ayam, justru mengalami penurunan harga.
Kenaikan harga bahan pokok ini tentunya memengaruhi pengeluaran rumah tangga, yang menjadi perhatian bagi banyak warga Jawa Timur. Dengan adanya fluktuasi harga, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam mengelola anggaran belanja mereka. Pemahaman yang baik tentang perkembangan harga bahan pokok dapat membantu dalam perencanaan keuangan rumah tangga yang lebih efisien dan terkontrol.
Perkembangan Harga Bahan Pokok Berdasarkan Data Terbaru
Menurut data yang dirilis oleh Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) per Sabtu, 4 Januari 2025, harga bahan pokok di Jawa Timur menunjukkan sejumlah perubahan signifikan. Data ini diambil dari 57 pasar yang melaporkan hasil perkembangan harga dari total 120 pasar, atau sekitar 47,50%. Selain itu, laporan juga mencakup 22 kabupaten/kota dari 38 kabupaten/kota di wilayah tersebut, atau sekitar 57,89% dari total wilayah yang dilaporkan.
Harga Beras dan Minyak Goreng
Harga beras di Jawa Timur menunjukkan perbedaan antara jenis premium dan medium. Untuk beras premium, harga tercatat sebesar Rp14.212 per kilogram, sedangkan beras medium dijual dengan harga Rp12.254 per kilogram. Meskipun harga beras premium sedikit lebih tinggi, keduanya mengalami fluktuasi yang relatif stabil.
Di sisi lain, harga minyak goreng mengalami perbedaan harga berdasarkan jenis kemasan dan merk. Minyak goreng curah dijual dengan harga Rp18.593 per kilogram, sementara minyak goreng kemasan premium dihargai Rp19.517 per liter. Untuk minyak goreng kemasan sederhana, harga yang berlaku adalah Rp17.237 per liter, sedangkan minyak goreng merek Minyakita dibanderol Rp16.426 per liter.
Cabai dan Bawang yang Meningkat
Salah satu komoditas yang menunjukkan kenaikan harga cukup tajam adalah cabai. Harga cabai merah keriting dan cabai merah besar tercatat masing-masing Rp46.152 dan Rp46.223 per kilogram. Namun, yang paling mencolok adalah harga cabai rawit merah yang melonjak drastis, mencapai Rp71.659 per kilogram. Kenaikan harga cabai ini seringkali menjadi penyebab utama fluktuasi harga pangan di pasar, mengingat tingginya permintaan dan dampak musim hujan yang mempengaruhi hasil panen.
Begitu juga dengan harga bawang, baik bawang merah maupun bawang putih, yang terus mengalami kenaikan. Bawang merah dibanderol dengan harga Rp36.447 per kilogram, sementara bawang putih dijual dengan harga Rp37.864 per kilogram. Kenaikan harga bawang ini sering kali dipengaruhi oleh faktor distribusi dan kondisi cuaca yang memengaruhi pasokan.
Daging dan Telur yang Turun Harga
Di tengah fluktuasi harga bahan pokok lainnya, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti beras premium, daging ayam ras, dan telur ayam. Daging ayam ras tercatat dijual dengan harga Rp34.298 per kilogram, sedangkan ayam kampung mencapai harga Rp65.219 per kilogram. Meskipun harga daging ayam ras menurun, harga ayam kampung justru mengalami sedikit peningkatan.
Telur ayam juga menunjukkan penurunan harga. Telur ayam ras dijual dengan harga Rp28.912 per kilogram, sedangkan telur ayam kampung dibanderol Rp45.205 per kilogram. Penurunan harga telur ayam ini memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen yang menggantungkan konsumsi telur sebagai sumber protein utama.
Kenaikan Harga Sayuran dan Lainnya
Bahan pokok lainnya seperti sayuran dan bahan dapur juga mengalami fluktuasi harga. Kentang dijual dengan harga Rp16.038 per kilogram, tomat Rp12.175 per kilogram, dan wortel Rp11.567 per kilogram. Buncis juga mengalami harga Rp12.000 per kilogram, sementara gas elpiji 3 kg dijual seharga Rp18.960 per tabung.
Dengan berbagai perubahan harga yang terjadi, masyarakat di Jawa Timur diingatkan untuk tetap cermat dalam mengatur pengeluaran rumah tangga. Pemerintah dan instansi terkait terus berupaya memantau perkembangan harga bahan pokok ini dan memastikan pasokan tetap lancar. Warga juga dihimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru mengenai harga-harga sembako agar dapat membuat keputusan pembelian yang lebih bijaksana.
Fluktuasi harga bahan pokok di awal tahun 2025 di Jawa Timur menambah tantangan baru bagi masyarakat dalam mengelola anggaran rumah tangga. Beberapa komoditas, seperti cabai rawit merah dan minyak goreng, mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, sementara yang lainnya, seperti beras premium dan telur ayam, mengalami penurunan harga. Dengan adanya informasi terkait perkembangan harga ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi perubahan harga sembako dan menjaga kestabilan ekonomi keluarga.