Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Kesehatan

Gangguan Kesehatan Mental di Kabupaten Blitar Meningkat, Mayoritas Dialami Usia Produktif

74
×

Gangguan Kesehatan Mental di Kabupaten Blitar Meningkat, Mayoritas Dialami Usia Produktif

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Blitar – Kasus gangguan kesehatan mental di Kabupaten Blitar terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Kompleksitas dinamika sosial, tekanan ekonomi, hingga beban pekerjaan menjadi faktor utama yang memengaruhi kondisi kesehatan mental masyarakat di wilayah yang dikenal sebagai Bumi Penataran ini.

Data terbaru dari Poli Jiwa RSUD Ngudi Waluyo Wlingi mengungkapkan bahwa sepanjang Januari hingga November 2024, sebanyak 1.442 warga tercatat mengalami Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder atau GAD). Selain itu, sebanyak 612 warga lainnya didiagnosis dengan Skizofrenia Paranoid. Kedua kelompok ini mayoritas berada dalam rentang usia produktif, yakni 25 hingga 64 tahun.

Example 300x600

“Selain GAD dan Skizofrenia Paranoid, kami juga banyak menemukan kasus lain seperti depresi, gangguan bipolar, dan gangguan psikotik lainnya,” jelas Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Endah Woro Utami, pada Selasa (19/11/2024).

Tekanan Hidup Jadi Pemicu Utama

Endah menjelaskan bahwa gangguan kesehatan mental yang dialami masyarakat memiliki beragam penyebab, meskipun sebagian besar dapat dikaitkan dengan tekanan hidup sehari-hari. Beban pekerjaan, masalah keuangan, hingga dinamika sosial yang semakin rumit sering kali menjadi pemicu utama.

“Berbagai tekanan ini dapat menumpuk dan menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental yang memerlukan perhatian khusus. Jika tidak segera ditangani, kondisinya bisa semakin buruk,” ungkapnya.

Endah juga mencatat bahwa peningkatan jumlah pasien Poli Jiwa tidak hanya menunjukkan tingginya kasus gangguan kesehatan mental, tetapi juga menggambarkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental. “Masyarakat kini lebih terbuka untuk mencari bantuan profesional, baik kepada dokter jiwa maupun psikolog, untuk menangani masalah yang mereka alami,” tambahnya.

Pendekatan Terapi Modern di Poli Jiwa

Poli Jiwa RSUD Ngudi Waluyo Wlingi saat ini mengandalkan pendekatan berbasis bukti untuk menangani pasien, salah satunya adalah Terapi Kognitif Perilaku (Cognitive Behavioral Therapy atau CBT). Metode ini dirancang untuk membantu pasien mengenali, memahami, dan mengelola pola pikir atau perilaku yang memicu kecemasan.

Selain terapi psikologis, tim dokter juga memberikan obat-obatan untuk membantu mengurangi gejala gangguan kesehatan mental. Kombinasi antara terapi dan pengobatan ini dianggap efektif dalam membantu pasien mengatasi gangguan yang mereka alami.

“Pendekatan kami fokus pada pemulihan pasien secara holistik. Kami ingin pasien tidak hanya sembuh dari gejalanya, tetapi juga mampu kembali menjalani kehidupan sehari-hari secara normal,” kata Endah.

Pentingnya Kesadaran dan Dukungan Masyarakat

Di tengah meningkatnya jumlah kasus, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi juga mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kesehatan mental. Gangguan mental, menurut Endah, tidak hanya berdampak pada individu tetapi juga pada keluarga dan lingkungan sekitarnya.

“Kami mengupayakan yang terbaik agar para penderita gangguan kesehatan mental ini bisa pulih dan kembali produktif. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sangat penting dalam proses pemulihan ini,” ujarnya.

RSUD mengimbau masyarakat segera mencari bantuan profesional jika mengalami kecemasan berlebihan, perubahan suasana hati ekstrem, atau depresi.

Langkah Preventif Diperlukan

Masyarakat disarankan menjaga gaya hidup sehat, menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta memperkuat hubungan sosial positif. Pemerintah daerah fokus meningkatkan akses layanan kesehatan mental agar lebih banyak masyarakat mendapatkan pendampingan dan pengobatan.

Lonjakan kasus ini menjadikan pengelolaan kesehatan mental di Blitar tantangan besar, membutuhkan dukungan pemerintah, tenaga medis, keluarga, dan masyarakat. Langkah kolektif ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara fisik maupun mental di masa depan.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *