Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Bisnis

Durian Montong Ros: Inovasi Bibit Durian Lokal dari Blitar yang Mendunia

78
×

Durian Montong Ros: Inovasi Bibit Durian Lokal dari Blitar yang Mendunia

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Blitar – Musim hujan tahun ini membawa berkah besar bagi petani durian, terutama mereka yang tertarik menanam durian berkualitas unggul. Salah satu varietas yang kini semakin populer adalah Durian Montong Ros. Durian ini merupakan hasil inovasi Muhamad Rosulin, seorang petani asal Desa Genengan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Durian Montong Ros terkenal karena ukurannya yang sangat besar, dengan beberapa buah mencapai berat hingga 10 kilogram per buah.

Keunikan Durian Montong Ros

Nama Montong Ros diambil dari varietas durian Montong yang dikenal di daerah tersebut dan nama penemunya, Muhamad Rosulin. Rosulin mengungkapkan, durian yang ia kembangkan mulai dikenal berkat ukurannya yang luar biasa besar dan kualitas rasa yang sangat lezat. “Saya menemukan pohon durian ini, sehingga saya beri nama Montong Ros,” ujar Rosulin ketika ditemui di kediamannya di Blitar.

Example 300x600

Awal Mula Penemuan Durian Montong Ros

Cerita penemuan durian Montong Ros berawal ketika Rosulin menemukan pohon durian tua di sekitar desanya. Pohon tersebut diperkirakan sudah berusia puluhan tahun dan menghasilkan buah yang jauh lebih besar dibandingkan durian lainnya. Rosulin merasa pohon ini memiliki potensi besar dan seharusnya dilestarikan. Namun, ia juga khawatir pohon tersebut akan hilang jika tidak ada upaya untuk memperbanyaknya.

“Khawatir pohon ini akan ditebang atau punah, saya memutuskan untuk mencoba membudidayakannya,” kata Rosulin. Dengan pengetahuan yang didapatnya tentang teknik grafting (sambung pucuk) saat bekerja sebagai satpam di perkebunan cengkeh, ia mulai bereksperimen. Ia menyambungkan batang pohon induk yang sudah besar ke bibit-bibit durian yang diperolehnya dari pedagang jus buah sekitar desa.

Metode Pembibitan yang Berbeda

Rosulin mengembangkan metode pembibitan yang berbeda dari petani durian lainnya. Biasanya, bibit durian disemai menggunakan polibag atau planterbag, namun Rosulin memilih untuk menanam biji durian langsung di lahan sawah. Setelah biji-biji durian tumbuh, ia menyambungkannya ke batang pohon durian unggul yang telah dipilih. Setelah bibit siap, ia memindahkannya ke ladang durian miliknya.

Metode yang digunakan Rosulin memungkinkan bibit durian tumbuh cepat dan berbuah lebih cepat. “Dengan cara ini, bibit durian bisa cepat berbuah dan lebih tahan saat dipindahkan,” jelasnya. Teknik ini juga membuat bibit durian Montong Ros lebih kuat dan tidak mudah mati saat dipindahkan ke tanah baru.

Keunggulan Durian Montong Ros

Durian Montong Ros memiliki beberapa keunggulan, terutama dalam ukuran buahnya. Setiap buah bisa mencapai berat hingga 10 kilogram, dengan rata-rata sekitar 9,5 kilogram per buah. Dalam satu pohon, durian Montong Ros bisa menghasilkan 30 hingga 40 buah pada setiap musim panen. Walaupun besar, rasa durian ini tetap nikmat, dengan tekstur yang lembut dan rasa manis yang legit.

Meskipun ada perbedaan sedikit pada warna daging buah yang dihasilkan dari batang sambungan dan batang bawahnya, rasa durian Montong Ros tetap konsisten lezat. Daging buah yang dihasilkan dari batang bawah bisa berwarna cokelat atau hijau, sementara daging dari batang atas berwarna kuning cerah. Meskipun warnanya berbeda, kualitas rasa tetap sama.

Penyebaran Durian Montong Ros yang Pesat

Seiring berjalannya waktu, durian Montong Ros semakin dikenal luas, baik di Blitar maupun di berbagai wilayah di Indonesia. Bibit durian Montong Ros kini telah tersebar hingga ke Bogor, Papua, dan berbagai daerah lainnya. Pada tahun 2015, saat Pak Rijanto mencalonkan diri sebagai Bupati Blitar, Rosulin diminta menjadi narasumber mengenai durian Montong Ros.

Harga bibit durian Montong Ros bervariasi, tergantung usia dan kualitas bibit tersebut. Bibit yang lebih muda bisa dijual seharga Rp 300.000, sementara bibit yang lebih besar dan siap tanam bisa dihargai hingga Rp 3 juta per pohon. Beberapa pembeli dari daerah seperti Bogor bahkan rela membeli bibit dengan harga yang cukup tinggi, tertarik dengan ukuran buah yang besar dan rasanya yang lezat.

Menurut Rosulin, pohon durian Montong Ros bisa mulai berbuah sekitar dua tahun setelah dipindahkan ke lahan baru. Durian Montong Ros menjadi pilihan yang menarik bagi petani, pejabat, dan pengusaha karena daya tahan terhadap cuaca dan cara pemindahan yang efektif.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski berhasil mengembangkan bibit durian Montong Ros, Rosulin mengakui tantangan terbesar adalah menjaga kelangsungan budidaya durian ini agar tetap lestari. Ia berharap semakin banyak petani yang tertarik menanam durian Montong Ros, sehingga durian unggul ini bisa dikenal lebih luas, baik di pasar domestik maupun internasional.

Selain itu, Rosulin berharap teknik pembibitan yang ia kembangkan bisa diterima oleh lebih banyak petani, sehingga budidaya durian yang efisien dan menguntungkan bisa menyebar di seluruh Indonesia. Dengan semakin banyaknya petani yang menanam durian Montong Ros, Rosulin yakin durian ini akan menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia yang bisa bersaing di pasar global.

Dengan dedikasi tinggi dalam mengembangkan durian Montong Ros, Rosulin berhasil menghidupkan potensi ekonomi di daerahnya dan berkontribusi pada pelestarian salah satu varietas durian terbaik yang berasal dari Blitar.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *