Blitar – Debat ketiga Pemilihan Wali Kota Blitar digelar pada Rabu, 13 November 2024. Debat ini menjadi kesempatan terakhir bagi pasangan calon (paslon) Bambang Rianto-Bayu Setyo Kuncoro dan Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba untuk memahami visi, misi, dan program unggulan mereka .
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar mengungkapkan bahwa debat ketiga ini akan berbeda. Salah satunya, paslon akan menggunakan Bahasa Jawa di beberapa segmen debat. “Di segmen tertentu, paslon akan mengajukan pertanyaan, menjawab, dan menyanggah dalam Bahasa Jawa,” jelas Dwi Hesti Ermono, Komisioner KPU Kota Blitar.
Inovasi ini bertujuan melestarikan bahasa dan kearifan lokal, serta memberikan nuansa berbeda pada debat kali ini. “Penggunaan Bahasa Jawa akan memberikan warna tersendiri dalam Pilwali tahun ini,” tambahnya.
Debat ketiga ini mengusung tema Persatuan dan Keselarasan Pembangunan, yang akan dibagi dalam enam segmen. Tema ini tekanan pembangunan dan keharmonisan antar elemen masyarakat.
Debat akan diselenggarakan di Gedung Kesenian Aryo Blitar, menggantikan Hall Kagawara Hotel Puri Perdana yang menjadi lokasi dua debat sebelumnya. Meskipun lokasinya, aturannya berubah dan tata tertibnya tetap sama, termasuk jumlah pendukung di dalam gedung. Masing-masing paslon hanya boleh membawa 50 orang pendukung.
“Kami mengimbau simpatisan untuk menyaksikan debat melalui live streaming untuk menjaga perdamaian,” kata Dwi Hesti. KPU Kota Blitar berharap debat berjalan lancar tanpa gangguan.
Debat ini menjadi kesempatan terakhir bagi paslon untuk menyampaikan program mereka dengan jelas. “Ini adalah momen untuk memikat hati pemilih dan memberikan gambaran jelas tentang masa depan Kota Blitar,” tegas Dwi Hesti.
Dengan pemungutan suara yang semakin dekat, debat ketiga ini menjadi penentu bagi paslon dan pemilih dalam menentukan masa depan Kota Blitar.