Blitar – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Blitar terus memantau progres proyek fisik jelang akhir 2024. Pengawasan ini terutama difokuskan pada proyek-proyek yang mengalami keterlambatan.
Kepala DPUPR Kota Blitar, Erna Santi, menjelaskan bahwa proyek-proyek fisik tahun ini terbagi menjadi dua: proyek dibiayai APBD murni dan yang dari perubahan APBD. Saat ini, sebagian besar proyek dari perubahan APBD yang baru disetujui Oktober masih dalam proses pengerjaan.
“Kami berupaya menyelesaikan semua proyek pada akhir tahun ini, meski perubahan APBD baru ditetapkan Oktober,” ujar Erna, Senin (11/11/2024).
Erna menambahkan, sekitar 85 persen proyek fisik melalui pengadaan langsung telah selesai. Sementara itu, proyek-proyek yang memerlukan tender masih dalam pengerjaan dengan kontrak yang bervariasi. Namun, Erna menegaskan bahwa semua proyek harus selesai sesuai jadwal akhir tahun ini.
Untuk mempercepat proyek yang tertunda, DPUPR meminta para rekanan menambah tenaga kerja dan lembur. Namun, Erna menyebut ketersediaan material, terutama material pabrikan, menjadi tantangan dalam beberapa proyek. Misalnya, material box culvert harus dipesan terlebih dahulu jika ukuran yang dibutuhkan tidak tersedia.
Beberapa proyek besar, seperti pembangunan kantor kelurahan, telah menunjukkan kemajuan signifikan. Pembangunan kantor Kelurahan Bendogerit mencapai 75 persen, sementara kantor Kelurahan Blitar mencapai 50 persen.
Dengan pemantauan ketat ini, DPR Kota Blitar berharap semua proyek selesai tepat waktu dan bermanfaat bagi masyarakat.