Kota Blitar – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Blitar menggelar dialog bertajuk “Rekonstruksi Kebangsaan Menatap Arah Baru 2024 Menuju Indonesia Emas Tahun 2045” untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Acara ini berlangsung di Gedung Paripurna DPRD Kota Blitar dan dibuka oleh Wakil Wali Kota Blitar, Tjutjuk Sunario. Narasumber yang hadir termasuk Kepala Bakesbangpol Kota Blitar Toto Robandiyo, Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo, dan Danramil 20 Sananwetan Kapten Inf. Dwi Haryanto.
Tjutjuk Sunario menekankan pentingnya dialog kebangsaan ini dalam mewujudkan prinsip toleransi dan saling menghargai di Kota Blitar. Ia berharap Blitar tidak hanya toleran secara penghargaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Tjutjuk mengajak masyarakat untuk meneguhkan persatuan dalam keberagaman dan mencintai Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika.
Tjutjuk juga menggarisbawahi pentingnya “rekonstruksi kebangsaan” untuk mengembalikan nilai-nilai kebangsaan yang mulai pudar. Indonesia menghadapi tantangan besar seperti konflik antar suku, intoleransi beragama, dan lemahnya gotong royong. Tjutjuk menegaskan Indonesia Emas 2045 memerlukan persiapan matang dan SDM unggul.
Ketua FPK Kota Blitar, Tan Ngi Hing, menjelaskan pentingnya pembauran kebangsaan yang melibatkan integrasi sosial dan budaya. Ia menyoroti maraknya intoleransi, konflik antar suku, dan rendahnya rasa cinta tanah air. Tan Ngi Hing juga menekankan perlunya meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global melalui peningkatan SDM dan kesehatan.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo, menyampaikan tugas FPK, seperti menjaring aspirasi masyarakat dan memberikan rekomendasi kebijakan. Danramil 20 Sananwetan, Kapten Inf. Dwi Haryanto, mengingatkan pentingnya menjaga keberagaman dan Bhinneka Tunggal Ika untuk stabilitas NKRI. Ia menegaskan bahwa menjaga keutuhan NKRI adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa.