Blitar – PSBI Blitar, klub sepakbola tertua Indonesia, terancam absen di Liga 4 musim ini akibat kekurangan sponsor dan investor.
Wima Brahmantya, Direktur PT Blitar Bola Mandiri, mengungkapkan bahwa komunikasi dengan beberapa calon investor belum membuahkan kesepakatan. Tanpa sponsor, PSBI Blitar tidak bisa mengikuti Liga 4 yang akan dimulai pada Desember 2024, berdasarkan surat dari Askap PSSI Provinsi Jawa Timur.
“Kami akan fokus pada musim depan jika sponsor tidak masuk dalam waktu dekat,” ujar Wima, Senin (11/11/2024).
Manajer Keuangan PSBI Blitar, Randu Rama Ditya, menjelaskan bahwa PT Harta Mulya, sponsor utama PSBI, tidak dapat melanjutkan dukungannya karena urusan perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan Kopi De Karanganjar.
Randu membuka kesempatan bagi individu atau perusahaan yang ingin mengelola PSBI, dengan syarat membawa dampak positif bagi klub. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak meminta mahar dari investor, tetapi berharap klub tetap bertahan di Blitar.
“Kelola PSBI satu atau dua tahun asalkan bertanggung jawab,” tegasnya.
Wakil Ketua PSSI Kabupaten Blitar, Suprianto Akbar, mengungkapkan kesulitan dalam mencari sponsor untuk klub-klub besar di Blitar. PSSI dan manajemen PSBI sudah mencoba menjalin komunikasi dengan beberapa sponsor, namun hasilnya belum memadai. Pembiayaan dari Pemkab Blitar juga terbatas, hanya Rp 25 juta per tahun.
Suprianto menambahkan, PSSI hanya dapat membiayai kompetisi untuk kelompok umur U13 dan U15, dengan dana yang terbatas. “Kami masih kekurangan dana untuk kompetisi U13 dan U15,” jelasnya.
Meski menghadapi kesulitan, Suprianto berharap pemain jebolan Piala Suratin U17, yang mulai bertanding pada 16 November, dapat melanjutkan karir di PSBI atau Blitar Putra FC.