Blitar – Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Kabupaten Blitar kini semakin aktif melakukan tambal sulam jalan demi menjaga kelancaran akses jalan bagi masyarakat. Langkah ini merupakan upaya Pemkab Blitar untuk mengatasi jalan berlubang yang belum masuk prioritas pembangunan, terutama menjelang musim hujan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blitar, Hamdan Zulfikri Kurniawan, menyatakan bahwa wilayah Bumi Penataran telah diguyur hujan, dan kondisi ini mempercepat kebutuhan perbaikan jalan. “Sebagian jalan rusak belum dapat ditangani tahun ini, sehingga tambal sulam menjadi solusi agar kerusakan tidak bertambah parah,” jelasnya.
Hamdan menyebutkan, tambal sulam ini termasuk dalam pemeliharaan rutin, dengan dua metode utama: lapis penetrasi (lapen) dan cold mix. “Tujuan kami adalah memberikan akses jalan yang lebih baik bagi masyarakat sekaligus menghambat kerusakan lebih lanjut,” tambahnya.
Proses Cepat dengan Tim Internal
Perbaikan jalan ini dilakukan langsung oleh tim URC, tanpa melibatkan pihak penyedia barang dan jasa, sehingga pelaksanaan bisa lebih cepat. Hamdan juga menjelaskan bahwa pemeliharaan ini hanya dilakukan pada ruas jalan dengan tingkat kerusakan di bawah 11 persen. “Perawatan ini memperpanjang umur jalan dan menjaga keamanan pengguna jalan,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut Hamdan, telah menugaskan personel khusus untuk memantau kondisi jalan di berbagai wilayah. Selain itu, masyarakat dapat mengajukan usulan untuk pemeliharaan jalan di daerahnya. “Kami punya pengamat wilayah yang rutin memantau kondisi jalan. Namun, usulan dari masyarakat juga menjadi dasar kami dalam menentukan prioritas,” katanya.
Namun, Hamdan menegaskan bahwa pengajuan pemeliharaan harus dalam bentuk proposal resmi yang diketahui kepala desa. “Proposal resmi memastikan bahwa jalan yang diusulkan benar-benar di bawah kewenangan kami, bukan jalan lingkungan atau desa,” katanya.
Hamdan menambahkan bahwa beberapa usulan yang diterima tidak dapat langsung ditindaklanjuti oleh URC karena tingkat kerusakannya terlalu parah untuk tambal sulam. “Usulan seperti itu biasanya kami jadikan prioritas untuk perbaikan pada tahun anggaran berikutnya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, anggaran pemeliharaan tahun ini mendapat tambahan Rp 2 miliar, meski usulan yang masuk juga masih cukup banyak. “Tambahan anggaran ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan perbaikan jalan, tapi permintaan yang masuk tetap menumpuk,” pungkasnya.