Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar simulasi evakuasi bencana gempa megathrust untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga.
Simulasi ini berlangsung di Dusun Purwosari, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, yang rawan terdampak gempa besar dan tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi gempa besar di pantai selatan Jawa.
Pelaksana Tugas Bupati Banyuwangi, Sugirah, menjelaskan tujuan simulasi untuk memberi edukasi warga tentang mitigasi dini saat gempa tsunami. “Kami ingin masyarakat siap menghadapi bencana yang mungkin terjadi,” ujarnya, Selasa (5/11/2024). Sugirah berharap bencana tak terjadi, namun jika terjadi, masyarakat sudah siap.
Kepala BPBD Banyuwangi, Danang Hartarto, menjelaskan simulasi mencakup langkah-langkah mitigasi penting. Skema yang dijalankan adalah gempa besar di selatan, diikuti sirine peringatan tsunami. Warga yang mengetahui prosedur evakuasi langsung menuju titik aman di dataran tinggi.
Sebagai langkah mitigasi lanjutan, Banyuwangi memasang sistem peringatan dini tsunami di sepanjang pesisir selatan. Alarm dipasang di sepuluh lokasi strategis, termasuk di Kampung Mandar, Blimbingsari, dan Pelabuhan Muncar.
Danang menjelaskan, alarm bertujuan memberi peringatan dini pada warga jika terjadi gempa tsunami. Dengan adanya sistem peringatan dini dan simulasi, masyarakat Banyuwangi diharapkan siap menghadapi ancaman bencana gempa megathrust dan tsunami.