Blitar – Ribuan siswa sekolah dasar (SD) di Kota Blitar tengah melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Namun, tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai, sehingga beberapa di antaranya harus berbagi sarana penunjang dengan sekolah lain.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Blitar, Jais Alwi Mashuri, menjelaskan bahwa secara keseluruhan, pelaksanaan ANBK berjalan lancar. Meskipun demikian, beberapa sekolah terpaksa meminjam perangkat seperti laptop dari SMP atau sekolah lain yang telah menyelesaikan ANBK pada gelombang sebelumnya. “Secara umum, pelaksanaannya baik, meski ada beberapa sekolah yang harus meminjam perangkat,” kata Jais.
Ia juga menambahkan bahwa ada sekolah-sekolah yang belum memiliki perangkat yang memadai untuk mengikuti ANBK, mengingat pelaksanaan tahun ini dilakukan secara daring penuh. “Sistem daring penuh memerlukan perangkat yang cukup sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Sekolah yang tidak memiliki perangkat yang cukup harus meminjam dari sekolah lain,” ujarnya.
ANBK dijadwalkan berlangsung dalam empat gelombang hingga Selasa (5/10), dengan setiap gelombang berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, siswa mengerjakan asesmen literasi dan survei karakter, lalu asesmen numerasi dan survei lingkungan belajar di hari kedua.
Jais mengakui ada beberapa kendala pada gelombang pertama dan kedua, namun semuanya berhasil diatasi. “Pada sesi kedua gelombang kedua, terdapat 10 sekolah yang mengalami gangguan saat pengunduhan token asesmen, sehingga asesmen susulan akan dijadwalkan oleh pusat,” jelasnya.
Setiap sesi asesmen dibatasi maksimal 15 siswa. Jika jumlah siswa melebihi kapasitas, mereka akan mengikuti sesi berikutnya.