Blitar – Menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) akhir bulan ini, sekitar 350 warga Bumi Bung Karno belum melakukan perekaman e-KTP. Kebanyakan dari mereka adalah pemilih pemula yang baru memenuhi syarat untuk memiliki kartu identitas.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Blitar, Wahyudi Eko Surono, menyatakan bahwa kondisi ini dapat menghambat partisipasi pemilih dalam pemilu. Untuk mengatasi hal ini, Dispendukcapil akan membuka pelayanan perekaman setiap hari, termasuk pada akhir pekan.
“Pelayanan pada Sabtu dan Minggu akan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00. Kami juga akan menambah jam pelayanan khusus pada minggu kedua sebelum pilkada. Waktu semakin mendekat, dan kami mendesak warga yang belum melakukan perekaman untuk segera melakukannya. Setiap suara sangat berarti dalam demokrasi,” ungkap Wahyudi.
Namun, Wahyudi mengakui bahwa tantangan utama adalah aksesibilitas bagi warga yang berada di luar kota. Banyak di antara mereka yang belum melakukan perekaman karena sedang menuntut ilmu di pondok pesantren atau sekolah kedinasan.
“Untuk mengatasi masalah ini, kami berencana menjalin koordinasi dengan dinas kependudukan di daerah tempat mereka belajar. Kami akan mengirim surat kepada Dispendukcapil di daerah tersebut untuk membantu perekaman di lokasi yang lebih dekat,” tambahnya.
Terkait ketersediaan blangko e-KTP, Wahyudi mengungkapkan bahwa saat ini tersedia 4.000 keping, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Februari 2025. Meski demikian, ia tetap mengimbau masyarakat untuk segera mengurus perekaman.
“Kami tidak ingin ada warga yang kehilangan hak suaranya. Sangat penting bagi semua pihak untuk mengambil inisiatif agar proses demokrasi berjalan dengan baik,” pungkas Wahyudi