Blitar – Kompleks Makam Bung Karno di Kota Blitar kini menarik minat bukan hanya bagi para peziarah dari berbagai daerah, tetapi juga menjadi tempat pertemuan bagi sejumlah komunitas. Komunitas Pecinta Hewan Blitar, salah satunya, rutin mengadakan gathering setiap dua minggu sekali di sana untuk mempererat hubungan antaranggota.
Komunitas ini juga memanfaatkan Alun-Alun Kanigoro sebagai lokasi favorit untuk menggelar gathering setiap akhir pekan. Pecinta hewan, mulai dari pemilik ular, kadal, hingga musang, berkumpul dan berbagi pengetahuan di sana. Tak hanya sekadar bertemu, mereka juga memberikan edukasi kepada masyarakat dan melakukan kegiatan penyelamatan hewan.
“Kami berharap gathering ini dapat membantu masyarakat lebih mengenal dan bersahabat dengan berbagai jenis hewan, terutama reptil yang sering dianggap menakutkan,” kata Amru Ergy, salah satu pendiri Komunitas Pecinta Hewan Blitar.
Komunitas ini membuka gathering bagi masyarakat umum tanpa memungut biaya. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan hewan-hewan milik anggota komunitas dan berfoto sebagai kenang-kenangan. “Kami ingin menghilangkan stigma negatif terhadap reptil dan hewan lainnya, serta menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi teman yang menyenangkan,” tambah Amru.
Selain menjadi ajang pertemuan, komunitas ini memanfaatkan gathering untuk edukasi perawatan dan habitat hewan bagi masyarakat. Berdiri sejak 2018, Komunitas Pecinta Hewan Blitar memiliki basecamp di Jalan Kali Porong, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Mereka terus mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kesejahteraan hewan.
Berbagai kegiatan komunitas ini mendapat respons positif dari masyarakat. Selfira Miftahul Jannah, seorang pengunjung Makam Bung Karno, mengaku antusias dengan adanya edukasi seputar hewan yang jarang ia temui. “Saya senang bisa berinteraksi langsung dan berfoto dengan hewan-hewan unik ini,” ungkapnya.
Komunitas Pecinta Hewan Blitar berharap kehadiran mereka dapat mendorong masyarakat untuk lebih ramah terhadap hewan, khususnya pada spesies yang sering disalahpahami.