Blitar – KPU Kabupaten Blitar mengadakan rapat persiapan debat publik kedua calon bupati-wakil bupati, namun rapat deadlock. Rapat pada Jumat (25/10/2024) dihadiri Tim LO dari calon Rijanto-Beky dan Rini Syarifah-Ghoni, namun gagal mencapai kesepakatan debat.
Najib, LO pasangan Rijanto-Beky, mengusulkan calon tidak membawa catatan, tanpa slide, dan podium di debat kedua. Menurut Najib, aturan ini meningkatkan transparansi dan membuat debat lebih adil.
Namun, LO pasangan Rini-Ghoni berpendapat sebaliknya, meminta KPU memperbolehkan catatan, slide, dan podium di panggung. Perbedaan ini menyebabkan rapat berakhir tanpa kesepakatan.
“Rapat berakhir pukul 12.30 WIB tanpa kesepakatan, karena pasangan Mak Rini-Ghoni mengusulkan catatan, slide, dan podium,” kata Najib.
Debat kedua akan berlangsung pada 4 November 2024 di Kampung Cokelat, Kademangan, setelah debat pertama di Srengat. Pada debat pertama, Rini Syarifah dikritik karena membaca catatan saat menjawab pertanyaan, tetapi KPU tidak menegur, yang memicu protes tim Rijanto-Beky.
Najib yakin Rijanto-Beky paham visi-misi mereka tanpa memerlukan catatan, slide, atau podium. Ia menegaskan pasangannya bisa menjawab langsung sesuai tema debat.
“Kami yakin Rijanto-Beky memahami visi-misi yang diusung dan akan menyampaikannya tanpa menyimpang dari tema,” ujar Najib.
KPU Kabupaten Blitar belum memberikan keterangan resmi terkait langkah setelah deadlock dalam rapat persiapan ini.