Blitar – Seorang warga Desa Jambuwer, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, tewas akibat peluru senapan angin yang diduga ditembakkan oleh rekannya sendiri, AK (25), saat berburu ayam hutan. Peristiwa ini terjadi di kawasan hutan pinus Dusun Tegalrejo, Desa Ampelgading, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, pada Minggu (20/10/2024).
Awalnya, Unit Reskrim Polsek Wonosari Polres Malang menangani kasus ini. Namun, karena lokasi kejadian berada di wilayah Kabupaten Blitar, kasus tersebut dilimpahkan ke Satreskrim Polres Blitar untuk penyelidikan lebih lanjut.
AK, warga Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, kini telah diamankan oleh pihak kepolisian. Polisi juga menyita barang bukti berupa senapan angin yang diduga digunakan dalam insiden tersebut. “Satreskrim Polres Blitar telah menerima tersangka dan barang bukti dari Polsek Wonosari. Kasus ini terkait dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian, sesuai pasal 359 KUHP,” jelas Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, pada Senin (21/10/2024).
Kronologi Kejadian
Insiden terjadi sekitar pukul 10.30 WIB di hutan pinus Petak 34. Saat itu, korban sedang berburu bersama AK dan seorang rekan lainnya, Muji Abdul Aziz. Korban dan AK memisahkan diri untuk mencari buruan, sementara Muji menunggu di tepi jalan bersama sepeda motornya. Tak lama setelah berpencar, AK memanggil Muji untuk datang ke lokasi.
Ketika tiba di lokasi, Muji mendapati korban sudah tergeletak dan sedang dibopong oleh AK. Mereka membuka pakaian korban dan menemukan luka kecil di dada bagian atas sebelah kiri, yang diduga akibat peluru senapan angin.
Muji dan AK segera membawa korban ke Puskesmas Wonosari, Kabupaten Malang. Namun, setibanya di sana, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. “Sayangnya, korban dinyatakan meninggal saat tiba di Puskesmas,” kata Putut.
Saat ini, Satreskrim Polres Blitar masih terus memeriksa AK terkait insiden tersebut. Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk dua unit senapan angin jenis PCB berkaliber 4,5 mm dan 37 butir amunisi mimis kaliber 4,5 mm. “Korban dan tersangka adalah teman yang sedang berburu bersama. Kami masih menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan kronologi kejadian,” tutup Putut.