Blitar – Sebanyak 15 siswa dari Sekolah Dasar (SD) Bagelenan 2 yang terletak di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi jeli yang dibeli dari seorang pedagang di depan sekolah mereka. Para siswa mengeluhkan gejala mual dan sakit perut yang muncul satu jam setelah menyantap jeli tersebut.
Sri Indrawati, Kepala Sekolah Bagelenan 2, menjelaskan bahwa keracunan ini melibatkan siswa-siswa dari kelas 1 dan 2. Menurut informasi yang diperoleh dari anak-anak, mereka membeli satu plastik berisi 10 jeli dan memakannya secara bersama-sama. Tak lama setelah itu, mereka mulai merasakan sakit perut yang parah, disertai mual dan muntah.
“Setelah itu, kami segera memberikan penanganan pertama dengan minyak kayu putih dan membawa mereka ke Polindes. Namun, satu anak dalam kondisi lebih serius dan harus dirawat di RSUD Srengat,” ujar Sri.
Para guru yang mengetahui kejadian ini langsung memeriksa jeli yang dikonsumsi siswa dan juga mendatangi pedagang untuk menanyakan tentang kualitas makanan yang dijualnya. Sri menambahkan, “Saya khawatir jeli tersebut sudah kedaluwarsa, jadi saya langsung mengecek ke pedagang.”
Dari total 15 siswa yang mengalami gejala keracunan, 14 di antaranya telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan. Sementara itu, satu siswa yang kondisinya lebih parah masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Srengat. Pihak sekolah dan kepolisian setempat kini sedang menyelidiki asal-usul jajanan tersebut untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.