Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Kesehatan

Waspada Penyakit Gondongan: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan

119
×

Waspada Penyakit Gondongan: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Parotitis, atau lebih dikenal dengan gondongan, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus mumps. Penyakit ini sangat mudah menyebar, terutama di kalangan anak-anak atau orang dewasa yang belum menerima vaksinasi. Tak heran, ketika satu orang terjangkit, virus ini dapat dengan cepat menyebar ke orang-orang di sekitarnya, sehingga sering terjadi wabah gondongan.

Baru-baru ini, di Kota Yogyakarta, beberapa puskesmas melaporkan peningkatan kasus gondongan pada anak-anak sekolah dasar, khususnya antara Agustus hingga September 2024. Berdasarkan keterangan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta melalui Surat Edaran Nomor 100.3.4.4/10199, diimbau agar sekolah-sekolah meningkatkan kewaspadaan. Lingkungan sekolah, dengan interaksi yang intens di antara siswa, menjadi tempat yang berisiko tinggi untuk penularan gondongan.

Example 300x600

Penyebab dan Gejala Gondongan

Dr. Aisya Fikritama, spesialis anak dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Surakarta, menjelaskan bahwa gondongan disebabkan oleh virus mumps yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar penghasil air liur. Baik anak-anak maupun orang dewasa bisa terkena penyakit ini.

“Gondongan belakangan menjadi musim penyakit karena infeksi virus yang mudah menular,” ungkap Dr. Aisya saat diwawancarai oleh Kompas. Biasanya, penyakit ini ditandai dengan pembengkakan di area pipi dan rahang, yang menimbulkan rasa nyeri. Selain itu, gondongan juga memicu demam dan hilangnya nafsu makan. Pada anak-anak, pembengkakan ini sering kali membuat pipi tampak lebih besar dari biasanya.

Namun, meskipun terlihat menakutkan, Dr. Aisya menegaskan bahwa gondongan umumnya merupakan penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. “Karena ini merupakan infeksi virus, penyakit ini biasanya dapat sembuh tanpa pengobatan khusus,” jelasnya.

Untuk membantu pemulihan, Dr. Aisya menyarankan agar anak yang terinfeksi gondongan diberikan waktu istirahat yang cukup. Anak-anak sebaiknya menghentikan aktivitas seperti sekolah dan bermain selama lima hari pertama setelah gejala muncul, karena biasanya mereka akan merasa sangat lelah.

Selain itu, orangtua harus memastikan anak cukup minum, mengingat pembengkakan pada pipi dapat mengurangi nafsu makan dan minum, yang berpotensi menyebabkan dehidrasi. Kompres dingin pada wajah juga dapat membantu meredakan nyeri, serta obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen bisa digunakan jika diperlukan.

Penularan dan Pencegahan Gondongan

Syifa Mustika, pakar penyakit infeksi, menjelaskan bahwa virus mumps termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan sangat menular. Penularannya bisa terjadi melalui percikan ludah atau kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi. “Virus ini menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis, yang berada di dekat telinga,” ujar Syifa.

Gejala paling khas dari gondongan adalah pembengkakan di satu atau kedua sisi wajah, yang membuat area sekitar telinga terlihat lebih besar dari biasanya. Meskipun tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan infeksi ini, beberapa langkah bisa diambil untuk meredakan gejala, seperti:

  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak air
  • Mengompres dingin bagian yang bengkak
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen

Vaksinasi: Solusi Pencegahan Terbaik

Vaksinasi menjadi cara paling efektif untuk mencegah gondongan. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) diberikan kepada anak-anak untuk melindungi mereka dari penyakit gondongan, campak, dan rubela. Meskipun gondongan umumnya sembuh sendiri dalam beberapa minggu, pada beberapa kasus, infeksi virus ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis (radang selaput otak) atau gangguan pendengaran.

Jika gejala gondongan terasa parah, seperti nyeri hebat atau demam tinggi, Syifa menekankan pentingnya segera berkonsultasi dengan dokter. “Walaupun biasanya sembuh sendiri, jika gejalanya parah, sebaiknya segera mendapat perhatian medis,” ujarnya.

Pencegahan dengan vaksinasi dan kesadaran akan gejala menjadi kunci penting untuk menghindari penyebaran gondongan di masyarakat.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *