Blitar – Individu dengan keterbatasan fisik sering kali dipandang sebelah mata. Namun, Sumardi, warga Desa Serang di Kecamatan Panggungrejo, membuktikan bahwa semangat dan dedikasi mampu mengatasi berbagai rintangan, terutama dalam cabang olahraga boccia.
Meskipun Sumardi memiliki waktu latihan yang minim dan alat yang kurang memadai, ia berhasil meraih prestasi di kancah nasional. Baru-baru ini, ia mengukir namanya di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) dengan medali perunggu. Dalam wawancara, ia menjelaskan, “Kami hanya memiliki waktu dua minggu untuk berlatih di pusat latihan kabupaten, jauh dibandingkan atlet dari provinsi lain yang sudah berlatih berbulan-bulan.”
Boccia merupakan cabang olahraga yang relatif baru di Jawa Timur, dengan hanya dua kali penyelenggaraan perlombaan sejak diperkenalkan. Meskipun demikian, Sumardi menghadapi lawan-lawan yang merupakan atlet elite dengan pengalaman lebih tinggi, sehingga ia merasa grogi sebelum bertanding. “Alhamdulillah, saya bisa bertanding sampai final,” tuturnya.
Sumardi mengungkapkan bahwa tantangan terbesarnya berasal dari atlet kontingen Jawa Tengah yang memiliki pengalaman juara nasional dan di Asean Para Games. Meski demikian, ia berhasil mengatasi tekanan, terutama saat bertanding melawan perwakilan Papua Barat dan meraih kemenangan dengan skor 7-2.
Ketidakhadiran suporter dari Jawa Timur tidak mengurangi semangat Sumardi. Dengan fokus dan kesiapan mental yang tinggi, ia berhasil meraih podium ketiga. “Walaupun daerah lain banyak suporter, kontingen Jawa Timur tidak ada. Namun, kita harus tetap fokus, karena jika tidak, hasilnya bisa tidak optimal,” jelasnya.
Sumardi memulai kariernya sebagai atlet boccia setelah dihubungi oleh ketua NPCI Kabupaten Blitar. Ia cepat beradaptasi dan belajar melalui video di YouTube, meskipun hanya memiliki waktu kurang dari sepuluh hari sebelum kompetisi. “Belajar seadanya, dan tanpa pelatih, saya berhasil meraih juara pertama dan mewakili Jawa Timur di ajang Peparnas,” paparnya.
Harapan untuk Atlet Disabilitas
Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih kepada atlet disabilitas. “Harapan saya, khususnya untuk pemkab, adalah agar lebih mendukung atlet disabilitas. Dengan begitu, kami bisa mendapatkan fasilitas dan alat yang lebih baik untuk berlatih serta meraih prestasi yang lebih memuaskan di masa depan,” tutupnya.