Blitar – Kendaraan tangki terus berdatangan, mengirimkan bantuan air bersih kepada warga Blitar Selatan yang mengalami krisis air. Namun, bantuan sementara ini belum cukup untuk menarik simpati masyarakat. Bahkan, hal ini tidak cukup untuk memenangkan hati pemilih.
Keluhan Masyarakat Terkait Krisis Air
Supriarno, salah satu bakal calon bupati dari PDIP, mengatakan banyak keluhan dari masyarakat. “Kami masih mendengar keluhan, terutama dari petani pengguna air di Blitar Selatan,” ujarnya. Keluhan juga datang dari buruh soal upah dan petani milenial yang merasakan dampak krisis air.
Supriarno menegaskan bahwa meskipun bantuan air bersih sangat dibutuhkan, komitmen calon pemimpin lebih penting. Masyarakat menginginkan ide konkret dan realistis untuk mengatasi masalah yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
“Jika keluhan terus terdengar, artinya belum ada pasangan calon yang serius menangani masalah ini,” tegas Supriarno. Ia percaya bahwa calon yang komitmen menyelesaikan krisis air akan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat.
Sebagai dosen di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar, Supriarno menjelaskan banyak cara untuk mengatasi krisis air. Namun, semua itu memerlukan keberanian dan dukungan anggaran besar dari pemerintah. Tantangan bagi para pasangan calon adalah apakah mereka bersedia mengambil risiko ini.
Supriarno mengingatkan bahwa masyarakat di Blitar Selatan tidak hanya membutuhkan bantuan sementara. Mereka memerlukan perhatian besar dari pemerintah. Wilayah yang dilalui jalur nasional ini harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
Selama ini, pembangunan hanya berfokus pada infrastruktur jalan. Namun, banyak aspek lain yang perlu dikembangkan. Masyarakat siap diajak berdiskusi untuk membangun Blitar Selatan, bukan hanya soal jalan.
Supriarno juga menyadari bahwa setiap pasangan calon memiliki jaringan pendukung. Namun, banyak kelompok masyarakat yang belum tersentuh oleh program mereka. “Butuh keberanian dan kemampuan untuk merespons kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Sebagai salah satu tokoh masyarakat, Supriarno memiliki jaringan pendukung untuk maju dalam Pilkada 2024. Mereka berharap program yang ditawarkan mampu mengatasi masalah di Blitar Selatan. Namun, harapannya untuk bertarung dalam Pilkada harus pupus karena tidak lolos dalam penjaringan calon bupati dan wakil bupati dari partainya.