Blitar – Dishub Kabupaten Blitar telah memasang palang pintu di 12 perlintasan kereta api sejak awal Oktober 2024. Meskipun sudah terpasang, alat tersebut belum dapat digunakan karena petugas masih menjalani pelatihan.
Kepala Dishub Blitar, Agus Santosa, menyatakan beberapa peralatan pendukung seperti antena radio belum terpasang. Antena radio ini penting untuk komunikasi antar pos perlintasan.
Para petugas jaga palang pintu saat ini mengikuti diklat kedisiplinan di Yonif 511 Blitar. Mereka juga sudah mendapat pelatihan di Daop 7 Madiun untuk memahami fungsi mesin operator dan aspek keselamatan.
Dishub Blitar memprioritaskan warga desa sekitar sebagai petugas jaga palang pintu. Sebanyak 48 petugas telah menjalani pelatihan sejak Jumat (11/10). Pelatihan tersebut dilakukan untuk mempersiapkan mental mereka dalam menjaga keselamatan masyarakat.
Setiap pos perlintasan akan dijaga oleh empat petugas yang bekerja bergantian setiap tiga jam. Mereka juga akan mendapatkan libur satu hari setelah bekerja selama tiga hari berturut-turut. Gaji petugas akan disesuaikan dengan upah minimum kabupaten (UMK).
Pengoperasian Palang Pintu Direncanakan November 2024
Dishub berencana mengoperasikan palang pintu kereta api secara serentak pada November 2024. Agus menyebutkan, langkah ini untuk memastikan semua persiapan, baik petugas maupun peralatan, berjalan dengan matang.
Sebanyak 10 titik palang pintu baru dibangun di wilayah Talun, Wlingi, Garum, dan Sanankulon. Pembangunan ini menghabiskan anggaran Rp 3 miliar dari APBD Kabupaten Blitar 2024.
Meskipun 10 titik palang pintu telah dibangun, masih ada 34 perlintasan KA di Kabupaten Blitar yang belum memiliki palang pintu. Agus memastikan perlintasan sebidang yang telah direkomendasikan oleh Pemprov Jatim akan dibangun secara bertahap.
