Blitar – Alun-Alun Kota Blitar, ikon penting di Bumi Bung Karno, terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Meskipun menjadi landmark populer, fasilitas di area tersebut masih dianggap kurang memadai. Menanggapi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar melaksanakan pembangunan tahap kedua alun-alun, fokus pada sisi utara.
Kepala DLH Kota Blitar, Jajuk Indiharti, mengungkapkan bahwa pembangunan tahap kedua mencakup beberapa fasilitas baru. Fasilitas tersebut meliputi jogging track, area tiang bendera, penggantian pagar, penambahan lampu dekoratif, dan akses jalan di gerbang masuk sisi utara dan selatan. “Pengerjaan jogging track di sisi utara alun-alun sudah dimulai dan diharapkan mendukung kegiatan olahraga warga,” jelas Jajuk pada Selasa (15/10).
Anggaran awal untuk tahap kedua pembangunan alun-alun sebesar Rp 1,8 miliar. Namun, setelah kontrak final, anggaran tersebut dikoreksi menjadi sekitar Rp 1,4 miliar. Jajuk menargetkan pengerjaan tahap kedua selesai sebelum akhir tahun.
Pembangunan tahap kedua ini merupakan kelanjutan dari tahap pertama yang dilaksanakan tahun sebelumnya. Tahap pertama menghabiskan anggaran sekitar Rp 2,7 miliar dan fokus pada pengembangan sisi selatan alun-alun. Proyek ini mencakup elemen penanda “Alun-Alun dan Blitar Bumi Bung Karno” di bagian timur pintu masuk selatan.
Selain itu, tahap pertama juga mencakup monumen titik nol kilometer di sebelah barat, ruang ekspresi di timur titik nol, dan ruang informasi. Area bermain anak dan air mancur ditambahkan di bagian timur, bersama taman yang dirancang khusus untuk lansia.
Dengan berbagai penambahan fasilitas ini, Alun-Alun Kota Blitar diharapkan menjadi ruang publik yang lebih nyaman dan menarik bagi masyarakat.