Blitar – Program “Kominfo Goes to School” diandalkan Diskominfotiksan Pemkab Blitar untuk mengedukasi Gen-Z agar bijak bermedia sosial. Tantangan teknologi, seperti hoaks, cyberbullying, dan hate speech, memerlukan kesadaran etika berinternet.
Pemerintah mensosialisasikan Undang-Undang ITE kepada pelajar. “Pelajar SLTA sedang mencari jati diri, pemerintah harus hadir memberikan edukasi positif,” ujar Kadiskominfotiksan Blitar, Herman Widodo.
Sepanjang 2024, Diskominfotiksan telah mengunjungi tiga sekolah, yakni SMKN Nglegok, SMAN Srengat, dan SMAN Talun. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital agar siswa bijak bermedia sosial.
Di SMKN Nglegok, program ini bekerja sama dengan Dispendukcapil untuk mempercepat perekaman KTP-el. Hal ini penting agar siswa dapat menggunakan hak pilih mereka dalam Pemilukada 2024.
Herman menegaskan program ini menunjukkan komitmen pemerintah memberikan pelayanan mudah. Program juga mengenalkan Identitas Kependudukan Digital (IKD) untuk mempermudah akses identitas secara digital.
Di SMAN Srengat, Kominfo bekerja sama dengan Dinas Perhubungan meluncurkan program Bang Anjar, bus angkutan pelajar, guna menekan angka kecelakaan pelajar. RSUD Srengat turut menyediakan layanan konsultasi psikologi.
Sementara di SMAN Talun, Kominfo menggandeng DP3AKB Blitar, Dispendukcapil, dan Dinas Kesehatan. Selain literasi media sosial, program ini juga menanamkan jiwa wirausaha di kalangan siswa SMA dan SMK.
“Kami ingin generasi emas tak hanya pintar teknologi, tetapi mampu menciptakan peluang dari teknologi,” tambah Herman.
Sebanyak 500 siswa SMAN Talun ikut serta. Mereka mendapatkan materi dari ahli, termasuk DP3AKB yang membahas pencegahan bullying, serta social media expert yang memberi materi tentang “How to Be a Good Content Creator.”
Edy Sasmito, Kepala SMAN Talun, mengapresiasi program ini dan berharap kegiatan serupa dilaksanakan di sekolah lain. “Kolaborasi ini penting untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan era digital,” ujarnya.