Blitar – Jalan yang rusak di Dusun Ilik-Ilik, Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, ditanami pohon pisang oleh warga pada Senin (14/10/2024). Tindakan ini merupakan bentuk protes terhadap kerusakan jalan yang belum ditangani. Warga mendesak pemerintah untuk segera melakukan perbaikan.
Kerusakan jalan tersebut terjadi setelah longsor yang dipicu oleh fenomena tanah gerak pada 2022. Jarni Ardianto, seorang warga setempat, menjelaskan, “Ini adalah satu-satunya akses jalan warga. Kami berharap perbaikan segera dilakukan agar transportasi dan ekonomi kami lancar.”
Selama ini, warga merasa jalan hanya diuruk tanpa perbaikan yang memadai. Mereka mengeluhkan debu yang dihasilkan selama musim kemarau dan khawatir akan longsor di musim hujan. “Polusi dari debu sangat mengganggu. Jika musim penghujan tiba, kami khawatir longsor akan terjadi lagi. Kami minta Pemkab Blitar segera mengambil langkah,” tambahnya.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Hamdan Zulkifli Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengikuti rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Riset menunjukkan adanya mata air baru di lokasi yang menyebabkan tanah bergerak, sehingga dibutuhkan konstruksi khusus untuk pembangunan.
“Wilayah tersebut memerlukan perlakuan khusus. Pada tahun 2023, kami sudah menganggarkan penelitian tanah. Hasilnya menunjukkan adanya arus air di kedalaman tertentu. Jika ingin membangun, konstruksi harus sesuai hasil penelitian,” jelasnya.
Hamdan menambahkan, pembangunan talud penopang harus dilakukan sebelum perbaikan jalan. Perencanaan untuk talud tersebut telah dicantumkan dalam APBD perubahan 2023. Di tahun 2024, Dinas PUPR mengusulkan anggaran sebesar Rp 4,5 miliar untuk pembangunan talud, namun anggaran tersebut baru dapat dicairkan pada tahun 2025.
“Setelah talud selesai dibangun, kami akan menguji stabilitas tanah sebelum menentukan konstruksi jalan yang tepat,” terangnya. Mengenai kekhawatiran warga akan longsor saat musim hujan, Dinas PUPR berencana melakukan tindakan darurat sementara. “Dalam beberapa minggu ke depan, kami akan membangun saluran-saluran sementara untuk mencegah longsor saat hujan,” pungkas Hamdan.