Blitar – Kota Blitar tidak luput dari dampak kemarau yang mengakibatkan kekeringan dan kekurangan air bersih. Selain wilayah selatan Blitar, sejumlah sumur warga di pusat kota juga mengalami masalah serupa.
Kepala BPBD Kota Blitar, Agus Suherli, mengungkapkan bahwa tujuh kepala keluarga di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Setelah menerima laporan pada akhir September, BPBD segera melakukan penanganan dengan mengirimkan droping air bersih.
Agus menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen di lokasi tersebut. Dari tujuh kepala keluarga yang dilaporkan, hanya dua yang sangat membutuhkan pasokan air. BPBD pun menyalurkan tandon air untuk dua keluarga yang berada di Jl. Joko Kandung, dengan pasokan air berlangsung hampir satu minggu.
Meski begitu, krisis air bersih di Jl. Joko Kandung tidak berlangsung lama. Setelah beberapa kali hujan, debit air sumur warga mulai pulih. Agus menambahkan bahwa tandon air sudah ditarik karena kondisi telah normal, namun pihaknya siap mengirimkan kembali jika ada laporan kekurangan air.
BPBD juga mengimbau warga yang mengalami masalah air bersih untuk melapor ke kelurahan atau langsung ke BPBD. Petugas siap melayani suplai air, dengan 21 tandon air yang disiapkan untuk menghadapi krisis pada musim kemarau ini.
Agus mengingatkan bahwa beberapa kelurahan di Kota Blitar, seperti Sentul, Ngadirejo, Tanggung, Tanjungsari, dan Gedog, rentan terhadap bencana kekeringan. Pihaknya berharap situasi ini tidak terulang lagi.