Tulungagung – Memasuki bulan Ramadan, pengrajin stoples bambu di Tulungagung merasakan berkah yang luar biasa. Permintaan akan karya mereka meningkat pesat, bahkan sampai membuat mereka kewalahan memenuhi pesanan.
Salah satu pengrajin terkemuka, Kamirin, yang berasal dari Kelurahan Tretek, Kecamatan Tulungagung, mengungkapkan bahwa permintaan stoples bambu telah melonjak tajam. Tidak hanya dari lokal, tapi juga dari daerah-daerah di sekitarnya.
“Alhamdulillah, permintaan stoples anyaman bambu meningkat pesat menjelang bulan Ramadan,” ujar Kamirin dengan senang hati.
Dengan sentuhan kreatifnya, Kamirin berhasil mengubah bambu menjadi berbagai kerajinan anyaman yang menarik, mulai dari stoples hingga besek hantaran, rantang, dan lampion. Namun, di antara semua produknya, stoples anyaman bambu menjadi favorit utama, dengan pesanan mencapai 200 buah.
Stoples anyaman bambu karya Kamirin dibanderol mulai dari Rp35 ribu per buah. Permintaan yang tinggi tidak hanya datang dari Tulungagung, tetapi juga dari daerah lain seperti Blitar dan sekitarnya. Untuk memenuhi permintaan yang melonjak, Kamirin dibantu oleh 20 rekannya.
Dalam waktu tiga hari saja, mereka mampu memproduksi 50 buah stoples anyaman bambu. “Kami menggunakan bambu jenis apus sebagai bahan utama karena kekuatannya,” ungkap Kamirin yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Industri Kerajinan (SMIK) Pacitan.
Kerajinan anyaman Kamirin banyak mendapat perhatian dari berbagai toko oleh-oleh karena desainnya yang unik dan menarik. Meskipun animo masyarakat sangat tinggi, Kamirin tetap melakukan pembatasan pesanan demi menjaga kepuasan konsumen.
“Kami tidak ingin terlalu banyak pesanan sehingga tidak bisa menyelesaikannya tepat waktu. Lebih baik sesuai dengan kapasitas yang kami miliki,” tambahnya dengan bijak.