Blitar – Jelang Hari Raya Idul Fitri 2024, produsen kue kering seperti Susilorini (55) dari Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, mengalami peningkatan pesanan yang luar biasa. Memasuki minggu kedua Ramadan, produksi kue kering di tempatnya meningkat drastis, mencapai 7,5 kuintal.
Rini, yang telah menggeluti bisnis kue kering sejak 1988, memproduksi berbagai macam kue seperti lidah kucing, nastar, bola salju, dan yang menjadi primadona tetap adalah roti mawar jadul. Meskipun merupakan jajanan jadul, roti mawar tetap menjadi favorit di tengah masyarakat jelang Lebaran.
“Pada minggu kedua Ramadan ini saja, Rini sudah memproduksi sebanyak 1.500 pack atau sekitar 7,5 kuintal roti mawar jadul,” ungkapnya.
Harga roti mawar jadul yang dikemas dalam pack 0,5 kilogram berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 125.000 per kilogram. Harga tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya akibat naiknya harga bahan baku seperti telur dan tepung.
Untuk memenuhi pesanan yang meningkat drastis, Rini selalu menambah jumlah karyawan. Jika pada hari biasa ia hanya mempekerjakan sekitar enam orang, namun menjelang Lebaran, jumlah karyawan bisa mencapai 25 orang. Sebagian karyawan bahkan harus lembur hingga larut malam untuk memenuhi pesanan kue kering.
“Kalau momen seperti ini, kadang susah cari karyawan. Itu juga menjadi kendala produksi, selain kenaikan harga bahan baku,” tambahnya.
Dengan tingginya minat masyarakat terhadap kue kering, terutama roti mawar jadul, bisnis Susilorini terus berkembang dan memberikan kontribusi pada suasana Lebaran yang meriah dan penuh dengan berkah.