Malang – Video yang diduga menampilkan aksi begal di Lawang, Malang, tengah menjadi sorotan di media sosial. Dalam rekaman tersebut, dua pelaku begal terlihat berboncengan, membawa senjata tajam, dan tampak gelisah, seolah menyadari aksinya direkam oleh pengendara di belakang mereka.
Peristiwa itu dikabarkan terjadi pada Kamis (7/3) dini hari. Warga setempat menemukan motor yang ditinggalkan di perlintasan kereta api dan segera melaporkannya kepada polisi.
Motor Honda BeAT yang diduga terlibat dalam pembegalan telah diamankan oleh Polsek Lawang Malang. AKP Suwarta, Kapolsek Lawang, menjelaskan bahwa motor tersebut ditemukan tergeletak setelah menabrak palang perlintasan kereta api saat dikejar oleh warga.
“Ada satu unit motor yang kami amankan, merespons laporan warga. Awalnya motor ditemukan warga di pintu perlintasan di bawah flyover,” ujar Suwarta pada Jumat (8/3/2024).
Namun, identifikasi terhadap motor tersebut mengungkapkan bahwa motor Honda BeAT dengan plat nomor W 2514 YD tidak terdaftar secara resmi.
“Dari pengecekan nomor polisi dan nomor rangka, kendaraan roda dua yang kami amankan tidak tercatat secara resmi. Baik nomor rangka maupun nomor polisi. Dan pelat nomor polisi yang digunakan adalah palsu,” ungkap Suwarta.
Meskipun video yang beredar menunjukkan kemungkinan keterlibatan motor tersebut dalam kasus pembegalan, Suwarta menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan bukti yang mengonfirmasi keterkaitan tersebut.
“Kami terus melakukan penyelidikan dan olah TKP. Belum menemukan adanya keterkaitan dengan pembegalan. Dan sampai hari ini, kami juga belum menerima laporan korban pembegalan,” tegasnya.
Berdasarkan analisis video, diketahui bahwa motor yang ditumpangi oleh para pelaku pembegalan bergerak dari arah Jalan Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan menuju arah Lawang, Kabupaten Malang.
“Dari video yang beredar, motor tersebut tampak berasal dari Purwodadi menuju Lawang. Dengan temuan ini, kami juga melakukan koordinasi dengan Polsek Purwodadi untuk memastikan apakah ada laporan terkait kasus pembegalan di wilayah mereka,” ungkap Suwarta.