Blitar, Senin 19 Februari 2024, pasar komoditas di Kota Blitar mencatat perbedaan harga yang menarik bagi pedagang dan konsumen. Cabe Rawit Merah, salah satu bahan pokok yang cukup vital, terpantau dengan selisih harga yang cukup signifikan dibandingkan dengan kabupaten tetangga, Pasuruan.
Menurut data yang terpantau, harga Cabe Rawit Merah di Kota Blitar berada di angka Rp59.000 per kilogramnya, sementara di Kabupaten Pasuruan, harga mencapai Rp60.000 per kilogram. Perbedaan ini menarik perhatian banyak pihak, mengingat kedua daerah tersebut berdekatan.
Data yang diperoleh juga menunjukkan bahwa harga rata-rata di Jawa Timur pada hari ini adalah sekitar Rp61.089 per kilogram. Namun, harga tertinggi tercatat di Kabupaten Lamongan dengan angka mencapai Rp80.500 per kilogram, sementara harga terendah terjadi di Kabupaten Bangkalan dengan Rp35.666 per kilogram.
Berikut adalah daftar harga Cabe Rawit Merah di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur:
- Kabupaten Lamongan: Rp80.500
- Kabupaten Tuban: Rp76.666
- Kabupaten Gresik: Rp75.000
- Kota Probolinggo: Rp75.000
- Kabupaten Jombang: Rp73.333
- Kota Pasuruan: Rp71.500
- Kabupaten Kediri: Rp71.000
- Kabupaten Ngawi: Rp70.000
- Kabupaten Ponorogo: Rp70.000
- Kota Mojokerto: Rp69.000
- Kabupaten Nganjuk: Rp66.000
- Kabupaten Sidoarjo: Rp65.000
- Kabupaten Tulungagung: Rp63.000
- Kabupaten Jember: Rp60.000
- Kabupaten Banyuwangi: Rp60.000
- Kabupaten Pasuruan: Rp60.000
- Kota Madiun: Rp59.333
- Kota Blitar: Rp59.000
- Kota Batu: Rp56.875
- Kabupaten Mojokerto: Rp56.250
- Kabupaten Bondowoso: Rp54.750
- Kabupaten Situbondo: Rp53.000
- Kabupaten Bojonegoro: Rp50.000
- Kota Malang: Rp43.333
- Kabupaten Sampang: Rp39.500
- Kabupaten Bangkalan: Rp35.666
Pantauan harga komoditas harian seperti ini memberikan gambaran unik tentang dinamika pasar lokal, yang sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor yang beragam seperti produksi lokal, distribusi, dan permintaan konsumen.
Meskipun demikian, fenomena selisih harga antara Kota Blitar dan Kabupaten Pasuruan dalam hal Cabe Rawit Merah hari ini menunjukkan bahwa pasar komoditas lokal memiliki cerita uniknya sendiri, yang patut diperhatikan oleh para pelaku ekonomi dan pembuat kebijakan di level daerah maupun nasional.