Malang – Tragedi mengenaskan menimpa Salmiati Ningsih (56), seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 asal Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Salmiati dilaporkan meninggal dunia pada Kamis (15/2/2024) siang saat sedang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7 Desa Ngadirejo.
Mahaendra Pramudya Mahardika, Komisioner KPU Kabupaten Malang, menjelaskan bahwa Salmiati sempat dibawa ke puskesmas setempat pada Rabu (14/2/2024) malam saat sedang melakukan penghitungan suara hasil pemilu. “Dia sudah dibawa ke puskesmas setempat kemudian dirujuk ke rumah sakit. Informasinya dari rumah sakit, dia meninggal dunia,” ujarnya.
Meski belum ada kepastian mengenai penyebab pasti kematian Salmiati, dugaan sementara mengarah pada kelelahan. “Tapi jika ada insiden lain, kami pastikan tidak. Tidak ada kejadian lain saat itu,” tegasnya.
Terkait riwayat penyakit korban, Mahaendra menyatakan bahwa informasi tersebut belum jelas dan sedang didalami oleh tim Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Meskipun kejadian tragis ini terjadi, proses penghitungan suara pemilu tetap berjalan lancar dengan bantuan dari 6 petugas lainnya. “Penghitungan tetap berjalan setelah korban dibawa ke rumah sakit. Masih ada 6 petugas lainnya yang dapat melanjutkan tugasnya,” jelas Mahaendra.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun sebagian petugas KPPS di Kabupaten Malang berusia lanjut, mayoritas dari mereka masih termasuk dalam kategori usia produktif, dengan mayoritas berasal dari Generasi Z.
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, KPU Kabupaten Malang telah memberikan arahan kepada petugas PPK dan KPPS untuk mendaftar BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk jaminan sosial. Meskipun pembayaran premi dilakukan secara mandiri, hal ini dianggap sebagai langkah perlindungan bagi petugas Pemilu 2024 di Kabupaten Malang.
