Blitar – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, saat jembatan penghubung antar desa tiba-tiba ambrol pada Minggu lalu. Jembatan yang menghubungkan Desa Dayu dengan Desa Ngoran, dengan dimensi 3,5 meter tinggi dan 6 meter panjang, roboh setelah pondasinya terkikis oleh debit air sungai.
“Pasca hujan lebat sore hari, jembatan penghubung Desa Ngoran dan Desa Dayu Nglegok ambrol karena debit air sungai meningkat,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Bertyyanto.
Insiden ini terjadi setelah wilayah Kecamatan Nglegok diguyur hujan deras selama beberapa jam. Tingginya curah hujan menyebabkan air sungai Ngaglik naik, merusak pondasi jembatan dan membuatnya ambruk. Beruntung, tidak ada pengendara yang melintas pada saat kejadian sehingga tidak ada korban jiwa.
“Jembatan yang ambrol ini merupakan penghubung antara Desa Ngoran Rt.04 Rw.04 dengan Desa Dayu Rt.04 Rw.07 Kecamatan Nglegok,” tegasnya.
Dampak dari ambruknya jembatan ini sangat mengganggu aktivitas warga di kedua desa tersebut. Sekarang, warga terpaksa harus melakukan perjalanan memutar sejauh 3 kilometer untuk mencari jalur alternatif ke desa terdekat.
BPBD Kabupaten Blitar kini sedang melakukan penilaian terkait kejadian bencana ini. Mereka juga telah berkoordinasi dengan pihak desa untuk memasang tanda peringatan di jalur menuju jembatan yang ambrol tersebut.
“Kami sudah melakukan penilaian dan berkolaborasi dengan masyarakat untuk memberikan peringatan bahwa jalan yang menghubungkan ke jembatan ini tidak dapat dilewati karena jembatan ambruk,” jelasnya.
