Blitar, 8 Februari 2024 – Ketika Pemerintah Kota Blitar meluncurkan konsep baru Pasar Templek, banyak pedagang yang merasa ragu dan ogah-ogahan untuk beralih ke lapak yang baru. Mereka mengeluhkan bahwa lapak baru ini dinilai kurang representatif, meskipun menawarkan konsep yang lebih modern.
Suryono, seorang pedagang di Pasar Templek Kota Blitar, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jualannya akan sepi jika pindah ke lapak baru. “Kalau dibandingkan di luar dulu ya pasti sepi yang sini mas, tapi ya gimana lagi, kami wong cilik pasrah aja,” katanya pada Kamis (8/2/2024).
Pasar Templek sebelumnya memang memiliki konsep unik di mana lapak pedagang langsung menghadap ke jalan, memudahkan pembeli untuk bertransaksi tanpa turun dari kendaraan. Konsumen juga tidak perlu membuang waktu mencari tempat parkir, membuat konsep ini banyak disukai karena efisien dan praktis.
Namun, konsep baru Pasar Templek menawarkan pendekatan yang berbeda dengan menempatkan semua pedagang dalam dua blok besar dengan jumlah kios mencapai 87 unit, 322 los, dan 100 tempat berjualan lesehan. Pembeli diharuskan untuk parkir kendaraan dan tidak ada lagi sistem drive-thru seperti sebelumnya.
Tentu saja, perubahan ini tidak disambut dengan baik oleh semua pihak. Para pedagang enggan pindah ke lapak baru, meskipun Pemerintah Kota Blitar telah mengeluarkan surat edaran yang mengharuskan mereka untuk melakukannya sebelum tanggal 3 Februari 2024.
Meskipun hampir satu pekan berlalu sejak tenggat waktu tersebut, masih terlihat kosong dua blok pasar Templek yang baru. Beri Fashol, Kepala Pasar Templek dari Disperindag Kota Blitar, menyatakan akan membuat surat susulan untuk mendorong para pedagang segera menempati bangunan baru Pasar Templek.
“Pada surat pertama kami menargetkan para pedagang sudah menempati bangunan baru maksimal pada 3 Februari 2024. Tapi prakteknya banyak pedagang yang belum menempati bangunan baru,” kata Beri.
Tantangan lain yang dihadapi adalah masih adanya pedagang sayur yang berjualan di pinggir jalan, mengancam bisnis para pedagang di dalam pasar. Namun, dengan harapan agar semua pedagang dapat menempati lapak baru dan untuk memastikan keadilan bagi semua pedagang, upaya untuk mendorong transisi ke konsep baru Pasar Templek terus dilakukan.